Senin, 07 Desember 2015

Filsafat dan Dunianya


Kuliah filsafat pada tanggal 2 desember 2015 diawali dengan tes jawab singkat seperti biasa. Dengan pertanyaan sebagai berikut:


Idealnya realis
Realisnya ideal
Tetapnya perubahan
Berubahnya ketetapan
Fatalnya fital
Fitalnya fatal
Dewanya daksa
Daksanya dewa
Intensifnya ekstensif
Ekstensifnya intensif
Linernya siklik
Sikliknya liner
Lampaunya sekarang
Sekarangnya lampau
Masa depannya sekarang
Sekarangnya masa depan
Awalnya akhir
Akhirnya awal
Analitiknya sintetik
Sintetiknya analitik
Apriorinya a posteriori
A posteriorinya apriori
Rasionalnya pengalaman
Pengalamannya rasional
Identitasnya kontradiksi
Kontradiksinya identitas
Harmoninya disharmoni
Disharmoninya harmoni
Idealnya ideal
Realitasnya realitas
Tetapnya tetap
Berubahnya berubah
Fatalnya fatal
Fitalnya fital
Dewanya dewa
Daksanya daksa
Intensifnya intensif
Ekstensifnya ekstensif
Linernya liner
Sikliknya siklik
Lampaunya lampau
Sekarangnya sekarang
Masa depannya masa depan
Awalnya awal
Akhirnya akhir
Analitiknya analitik
Sintetiknya sintetik
Apriorinya apriori
A posteriorinya a posteriori
Rasionalnya rasional
Pengalamannya pengalaman
Identitasnya identitas
Kontradiksinya kontradiksi
Harmoninya harmoni
Disharmoninya disharmoni
Siangnya malam
Malamnya siang
Mudahnya sulit
Sulitnya mudah
Bolehnya tidak
Tidaknya boleh
Ragu-ragunya mantap
Mantapnya ragu-ragu
Benarnya salah
Salahnya benar
Besarnya kecil
Kecilnya besar
Hidupnya mati
Matinya hidup
Gelapnya terang
Terangnya gelap


Dan secara langsung, semua jawaban mahasiswa p.mat 2012 langsung dicoret semua jawabannya Awalnya saya berpikir “lha kok disalahkan semua?, kan belum tentu salah semua”. Permasalahannya adalah perbedaan dimensi antara Prof Marsigit dengan para mahasiswa, Prof Marsigit adalah dewa sedangkan para mahasiswa adalah daksa, tetapi Prof Marsigitpun juga akan menjadi daksa oleh dirinya yang nanti. Kemudian Prof Marsigit menjelaskan alasan beliau bahwa filsafat tidak bisa hanya dengan tes jawab singkat/tebak-tebakan. Beliau mengatakan jawaban dari mahasiswa itu tidak ada yang mikir. Mikirnya orang yang tidak berpikir atau tidak berpikirnya orang yang mikir. Filsafat adalah penjelasanmu, maka terangkanlah. Itulah konyolnya tes jawab singkat atau ujian, tes jawab singkat hari ini telah dipermalukan dengan menorehkan hasil 0 pada semua mahasiswa, karena filsafat bukanlah seperti itu. Idealnya realis, jika dijelaskan sampai membentuk buku yang tebalnya 10 meter pun belum selesai penjelasannya. Maka setiap pertanyaan di atas adalah dunia, sehingga berfilsafat adalah membangun dunia. Setiap individu membawa dunianya masing-masing, membawa kebudayaan, kebiasaan masyarakat asalnya jika dijelaskan maka akan membentuk dunianya.

Dewanya Daksa dan Daksanya Dewa

Dewanya daksa dan Daksanya dewa, dewa adalah menggambarkan posisi atau kedudukan seseorang yang tinggi, tinggi disini bisa dilihat dari jabatan, kekuasaan, pengetahuan/ilmu, gelar, usia, tinggi badan, berat badan, keterampilan, bakat, dan lain-lain. Sedangkan kebalikannya daksa adalah menggambarkan posisi atau kedudukan seseorang yang rendah.

Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya pemimpin adalah dewa dan rakyak adalah daksa. Tetapi memungkinkan pemimpin menjadi daksa dan rakyat menjadi dewa. Pemimpin harusnya mengayomi rakyatnya dan rakyat menghormati pemimpinnya. Rakyat juga bisa mengambil keputusan dan pemimpin melaksanakan keputusan tersebut. Jadi tergantung oleh ruang dan waktu.

Jika dikaitkan pada pendidikan, guru ibaratnya dewa dan siswa ibaratnya daksa. Kedudukan guru lebih tinggi dari siswa karena pengetahuannya lebih banyak, usianya lebih banyak, pengalamannya lebih banyak dan sebagainya. Akan tetapi memungkinkan untuk guru menjadi daksa dan siswa menjadi dewa jika yang dilihat dari ketidaktahuan, kurangnya pengalaman, keaktifan bermain, kepolosan, dan sebagainya. Jadi tergantung oleh ruang dan waktu.

Guru dan siswa harus bertanggung jawab akan hak dan kewajibannya sesuai dengan posisinya. Sebagai dewa, guru menyadari bahwa siswa perlu dibimbing dalam belajarnya, perlu difasilitasi belajarnya, perlu didorong motivasinya, perlu dikembangkan potensi  dan bakatnya. Sebaliknya siswa perlu menyadari bahwa dia harus belajar dengan giat, mencari pengetahuan, menggali potensi dan mengembangkannya.

Rabu, 11 November 2015

Makna Dibalik Belajar Filsafat

Tes jawab singkat filsafatku sering kali mendapatkan 0, bahkan disindir dalam guyonan Prof Marsigit sebagai anggota partai “Nolindo”, sekali nol tetap nol. Hal ini yang menunjukkan bahwa diriku masihlah bukan apa-apa, membuat diriku sadar yang kuketahui masih sangat sedikit, tidak ada yang patut aku banggakan dari nilai-nilai tersebut. Tetapi hikmahnya adalah seseorang ketika mencari ilmu tidak boleh sombong. Sombong dan percaya diri merupakan hal yang berbeda, sombong merupakan rasa percaya diri yang berlebihan sehingga membuat seseorang bersikap meremehkan/menggampangkan segala urusan. Janganlah menjadi orang yang(berperilaku) berlebihan.

Meskipun mendapat nilai 0, hikmah lainnya, ketika menjawab salah itu ada benarnya, Contoh siapa nama bapak dari Prof Marsigit. Tentu atau absolutely, mahasiswa tidak tahu karena tidak pernah atau kenal dengan bapak dari Prof Marsigit, Hal yang seperti itu ada filsafatnya yaitu filsafat Fallibilisme. Filsafat Fallibilisme dipakai untuk membela kawula muda dari kesemena-menaan orang tua, , membela anak dari kesemena-menaan orang tua, membela siswa dari kesema-menaan guru, atau dengan kata lain membela kaum bawah dari kesemena-menaan kaum atas. 

Sepandai-pandai orang berfilsafat adalah jika omongannya mudah dipahami oleh orang awam. Jika engkau paham matematika tetapi sulit dalam menjelaskannya kepada orang lain artinya dirimu tidak paham matematika. Dalam filsafat menggunakan bahasa analog. Sebagai contoh, filsafatnya sembunyi adalah metafisik, yaitu ada yang ada dibalik fisik. Tidak jetunganisme, jadi tidak sembarangan isme yang dipakai. Semua yang ditanyakan dalam tes jawab singkat memiliki makna dan tokoh-tokohnya.  Dalam berfilsafat peduli dengan ruang dan waktu, contoh 4 x 6 = 50.000 itu akan benar ketika mencetak foto. Kebenarannya menyesuaikan ruang dan waktu, jadi suksesnya seseorang adalah ketika dia berhasil menembus ruang dan waktunya. 

Saudara Anwar bertanya bagaimana cara efektif belajar filsafat, Bapak Marsigit menjawab dengan sedikit guyonan yaitu beli pil safat, diminum terus tidur. Ini merupakan cara hidup yang tidak sehat. Pertanyaan efektif artinya mengandung unsur memaksa, inginnya tidak melakukan apa-apa tetapi mendapatkan hasil yang paling baik. Itu tidak sesuai kodrat manusia. Kodrat manusia adalah rata-rata, jika engkau belajar maka engkau pintar, jika tidak belajar maka engkau bodoh. Jalani saja, jangan terlalu pesimis tetapi jangan over. Bacalah elegi-elegi, tiada filsafat tanpa membaca. 

Tanpa membaca ilmu kita akan sedikit sehingga pikiran kita akan menjadi gelap dan tidak tahu apa-apa, tetapi dengan membaca ilmu kita akan bertambah sehingga pikiran akan terang benderang. Semoga bermanfaat.

Selasa, 03 November 2015

Kumpulan Refleksi Online Kuliah Filsafat Prof. Dr. Marsigit, MA

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Saya sangat setuju dengan anti tesis yang dibuat oleh Prof Marsigit. Di dalam mengambil kesimpulan haruslah hati-hati karena kesimpulan yang diambil akan menjadi pengetahuan bagi siswa. Tidak selamanya kesimpulan yang sudah menggunakan sintaks pendekatan saintifik selalu benar. Ada kalanya terjadi kesalahan observasi seperti yang disebutkan artikel di atas, Jadi kesimpulan yang diambil haruslah dicek kembali kebenarannya. Kemudian kegiatan mencoba-coba sebenarnya merupakan kegiatan yang bermanfaat dalam proses pembelajaran karena melibatkan proses berpikir dan pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga secara tidak langsung membuat siswa berpikir kreatif, yaitu menyelesaikan masalah tidak hanya dengan langkah yang sudah ada, tetapi menciptakan cara/langkah baru untuk menyelesaikan masalah. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/11/tesis-dan-anti-tesis-pemahaman.html
_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Dalam menerapkan pendekatan saintifik, biasanya terdapat kendala pada penyampaian apersepsi. Sebenarnya apersepsi dapat dilakukan dengan menyebutkan contoh-contoh yang ada di dunia nyata dan mudah dipahami oleh siswa. Sekiranya dengan itu siswa dapat membayangkan apa yang akan dipelajari dan manfaatnya sehingga membuat pembelajaran menjadi bermakna. Kemudian kendala sebagian besar guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil. Ada tiga kemungkinan, yang pertama adalah guru tidak percaya pada siswa artinya guru menganggap siswa masih belum bisa belajar tanpa dirinya sebagai sumber ilmu, sedangkan yang kedua adalah guru belum memberikan kesempatan karena waktu yang terbatas (waktu jam mata pelajaran habis), yang ketiga guru masih belum terbiasa dengan pendekatan saintifik. Memang sebaiknya guru lebih memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya walaupun tidak semua siswa mempresentasikan hasilnya akan tetapi setidaknya ada perwakilan dari siswa untuk menyampaikan hasil diskusi karena ini menyangkut pada keterampilan berkomunikasi yang harus dikembangkan oleh siswa.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/11/indikator-pembelajaran-berorientasi.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Terima kasih, Refleksi yang sangat bagus. Beberapa hal yang saya dapatkan, yang pertama sebagai seorang guru kita juga harus mengetahui posisi anak yaitu di dunia bawah, dunia konkret, dunia pengalaman. Tetapi terkadang kita secara tidak sadar pernah memaksakan anak untuk memahami matematika layaknya seperti individu yang sudah dewasa. Banyak anak yang hanya menghafal rumus matematika tetapi tidak tahu penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka enggan/malas untuk belajar matematika. Kedua adalah tujuan filsafat seperti yang dijelaskan dalam refleksi saudara lia adalah menyadari stuktur dunia. Dunia itu berstruktur. Pagi-sore itu struktur dunia, laki-laki-perempuan adalah struktur dunia, logika-pengalaman itu struktur dunia. Contohnya 4 x 6 = 24, akan tetapi 4 x 6 bisa menjadi 8.000 ketika seseorang akan mencetak foto. Jadi dalam menjawab pertanyaan haruslah memperhatikan dari struktur mana yang digunakan. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/11/mengenal-filsafat-lebih-dalam_2.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Saya dapat menyimpulkan bahwa semua metode pembelajaran pasti memliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu kita sebisa mungkin meminimalisir kekurangan pada metode pembelajaran yang digunakan (dalam hal ini pendekatan saintifik). Hal ini bukanlah tugas yang ringan, seorang guru seharusnya bisa mengembangkan pembelajaran sehingga siswa dapat belajar dengan hati yang senang dan ikhlas. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/11/persepsi-guru-tentang-pendekatan.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan tentang kebaikan tertinggi menurut filsafat. Menurut saya kebaikan tertinggi adalah menjadi orang yang bermanfaat tidak hanya pada dirinya tetapi juga bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan sabda Rasulullah "Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/10/pertanyaan-pertanyaan-filsafat-dari_78.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Notion adalah segala ungkapan yang berkait langsung dengan pikiran kita. Jika kita menekankan pada bentuk Verbalnya, maka kita memperoleh apa yang disebut Ucapan. Jadi segala yang kita ucapkan sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu, baik dampak dan manfaatnya, karena mungkin akan ada seseorang yang terluka/sakit hati dengan ucapan kita walaupun kita tidak menyadarinya. Sehingga dalam mengucapkan sesuatu juga memperhatikan sopan santun. 

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/blog-post_2.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Setelah melihat diagram di atas, saya tertarik pada konstruktivisme. Aliran filsafat konstruktivisme dalam pendidikan menekankan pada keaktifan siswa untuk mengembangkan pengetahuannya, dan bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Siswa akan lebih aktif dan kreatif sehingga mampu berdiri sendiri dalam kehidupan kognitifnya. Kreativitas siswa akan membantunya menjadi orang yang kritis dalam menganalisis suatu hal sebab mereka selalu berfikir, tak hanya menerima saja. Dalam pembelajaran matematika diperlukan berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah, sehingga aliran konstruktivisme ini dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/hubungan-antar-aliran-filsafat-filsafat.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan No 20, Apakah secara filsafati ada konsep keikhlasan dalam belajar matematika? Jika ada, mohon penjelasannya?. Ikhlas adalah sifat yang seharusnya menjadi dasar ketika akan melakukan suatu kegiatan. Belajar matematika juga memerlukan keikhlasan. Jika kita ikhlas, artinya kita akan melakukan kegiatan belajar matematika akan terasa mudah, sebaliknya jika kita tidak ikhlas, belajar matematika akan terasa sulit seolah-olah matematika adalah sebagai musuh utama.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/penerapan-filsafat-ilmu-pada-pendidikan.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Ketika belajar tentang filsafat maka harus mengacu pada pengetahuan filsafat yang bersumber dari pemikiran para filsuf. Untuk itu diperlukan kegiatan membaca sampai kita tahu pemikiran para filsuf. Agar kita pandai filsafat harus dengan membaca. Didalam Al-Qur'an pun juga diturunkan wahyu pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Q.S Al-Alaq 1-5 yang berbunyi "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Membuat manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan tuhanmu ialah yang paling mulia. Mengajarkan dengan qalam. Hal-hal yang tidak diketahui manusia". Kesimpulannya adalah jika kita ingin menguasai sesuatu maka membacalah. Tiadalah filsafat tanpa membaca.
terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/sumber-sumber-pengetahuan-macam.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Hermenitika Hidup merupakan suatu gambaran dari kehidupan manusia. Hermenitika hidup meliputi empat aspek, yaitu aspek material, formal, normatif, dan spiritual. Sedangkan hermenitika hidup maksudnya hidup itu merupakan proses menerjemahkan dan diterjemahkan. Dalam dunia pendidikan, seorang guru dapat memahami apa yang dipikirkan muridnya dan murid dapat memahami apa yang dipikirkan gurunya karena adanya proses saling menerjemahkan.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/hermenitika-hidup_8.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan bagaimana kiat-kiat seseorang agar hari-harinya penuh dengan semangat dan manfaat. yaitu dengan didasari niat yang ikhlas dalam melakukan perbuatan dan selalu mengingat bahwa semua kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang bermanfaat, jangan berpikiran kegiatan yang kita lakukan sia-sia. Ketika kita berpikiran seperti itu (berpikiran positif) maka akan timbul motivasi untuk melakukannya yang lebih baik. semoga bermanfaat.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/12/tanya-jawab-filsafat.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Menurut saya, setiap manusia pasti selalu melakukan kegiatan berpikir, bahkan ketika seseorang sedang melamun, pasti dia sedang memikirkan sesuatu. Dalam proses berpikir, pasti melibatkan pengetahuan yang telah diketahui dari pengalaman (yang penah dilihat, dirasakan, didengar, dibaca) baik pengalaman langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi pikiran kita terkadang tidak selalu lurus, terkadang melenceng terlalu jauh sehingga menyebabkan kita menjadi berpikiran negatif/jelek. Hal yang tersebut sebaiknya di hindari dengan membiasakan diri untuk selalu berpikiran yang baik/positif. 

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/secara-filsafat-apa-yang-terjadi-di.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Didalam teori pengetahuan Immanuel Kant yang dibuat diagram oleh bapak Marsigit, saya melihat ada istilah a priori dan a posteriori dalam teori tersebut. a priori adalah pengetahuan yang diperoleh tanpa pengalaman, sebagai contoh pengetahuan tentang luar angkasa, meskipun belum pernah mendapatkan pengalaman pergi ke luar angkasa, tetapi pengetahuan tersebut dapat dipelajari. Sedangkan a posteriori adalah pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman, contohnya ketika seseorang sudah pernah pernah mendaki, maka dia bisa mendeskripsikan pengetahuan tentang gunung yang telah didaki melalui pengalamannya.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/teori-pengetahuan-menurut-immanuel-kant.html#links

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Kata a priori dan a posteriori berasal dari bahasa latin yang berarti pengetahuan yang diperoleh sebelum pengalaman dan sesudah pengalaman. A priori adalah pengetahuan yang diperoleh tanpa pengalaman langsung, contohnya tautologi "bujangan/jomblo pasti belum menikah". Sedangkan a posteriori adalah pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman langsung dan bukti empiris. Tetapi kebanyakan pengetahuan diperoleh dari pengalaman, entah dari pengalaman langsung seperti melihat, merasakan, mendengarkan maupun pengalaman tak langsung seperti membaca buku, mendengarkan cerita orang lain, dan sebagainya.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/12/a-priori-dan-posteriori.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Refleksi yang sangat menarik sekali untuk dibaca. Setelah saya membaca, saya memahami bahwa di dalam filsafat itu tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Hidup itu tetap didalam perubahan, dan berubah didalam ketetapan. Tiadalah perubahan terjadi kalau tanpa keikhlasan. Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan dari pertanyaan dan jawaban-jawaban dari bapak Marsigit. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/10/arti-hidup-dalam-kacamata-filsafat_45.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pendidikan Matematika 2012
Filsafat Pendidikan Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Terima kasih Bapak Marsigit atas informasinya mengenai penilaian untuk mata kuliah filsafat ini. Hal ini menunjukkan sistem penilaian yang bapak gunakan dalam perkuliahan sangat bersifat terbuka. Disamping itu, dengan adanya informasi ini juga memberi saya motivasi untuk terus membaca-baca dan merefleksikan tulisan Bapak Marsigit yang ada di blog ini. Semoga ilmu yang sudah Bapak sampaikan menjadi amal jariyah Bapak dan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin
Wassalamu'alaikum wr.wb


_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301240130
Pend. Matematika 2012
Filsafat Pendidikan Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marsigit atas ilmu yang telah diberikan. Learning trajektory atau lintasan belajar merupakan suatu desain pembelajaran yang memperhatikan tingkat berpikir siswa sesuai dengan teori Piaget dan Vigotsky. Jika siswa belajar dengan urutan dan tahapan yang benar maka siswa sudah dapat membangun pengetahuannya sendiri. Guru memang perlu belajar mengetahui bagaimana siswa itu belajar. Jika semua guru memahami bagaimana urutan dan tahapan siswa itu belajar tentu siswa akan dapat mengembangkan potensinya dengan baik.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/07/all-about-learning-trajectory-of.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Pendidikan Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pada prakteknya hal ini belum terlaksana dengan baik terutama pendidikan yang berdasarkan pada pancasila. seharusnya pendidikan kita mengikuti ideologi pancasila, sehingga tidak terjadi dosa - dosa pendidikan. Seperti yang digambarkan evolusi manusia yang berujung menjadi "binatang babi" hal ini dikarenakan gaya hidup konsumtif, hedonis, materialis, dan sebagainya. Seharusnya hal yang demikian tidak akan terjadi jika pendidikan yang berlandaskan pada ideologi pancasila diterapkan dengan baik.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/07/narasi-besar-ideologi-dan-politik.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Pendidikan merupakan hal yang penting karena maju tidaknya suatu negara dinilai dari mutu pendidikannya. Dalam pendidikan peran guru sangatlah penting dalam mencerdaskan bangsa sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan memberikan fasilitas kepada LPTK dalam merekrut calon guru / tenaga kependidikan. LPTK harus lebih selektif dalam memilih calon mahasiswa agar ke depannya calon mahasiswa tersebut benar - benar menjadi guru yang tidak sekedar mengajar, akan tetapi juga mampu mendidik siswanya sehingga mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/04/pengembangan-lptk-pendidikan-guru.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Globalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, jika kita menghindari globalisasi maka kita akan dikucilkan oleh masyarakat dunia sehingga suka tidak suka kita harus menghadapi globalisasi. Globalisasi jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi dijadikan sebagai sebuah tantangan untuk memacu semangat perubahan agar menjadi lebih baik.
Pendidikan di Indonesia memiliki banyak persoalan yang harus dihadapi seperti kegamangan penerapan kurikulum, kontroversi fungsi ujian nasional, persoalan sertifikasi guru dan dipenuhinya jam mengajar, penguatan peran LPTK, pemerataan pendidikan, partisipasi pendidikan, standar nasional pendidikan guru, pendidikan karakter dan masih banyak lagi. Maka dari itu perlu dilakukan revolusi mental yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo. Revolusi mental harus memperhatikan empat pilar yaitu: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan BhinekaTunggal Ika. Dengan revolusi mental diharapkan kualitas lembaga pendidikan dan pendidik meningkat dan dapat menyelesaikan masalah - masalah pendidikan yang ada di Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/04/keadaan-pendidikan-dan-pendidikan-guru.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Saya tertarik dengan link http://etec.ctlt.ubc.ca/510wiki/PBL_and_Math_Education. Pada artikel tersebut dibahas perbedaan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran tradisional/konvensional, yaitu pada PBL lebih berpusat kepada siswa, artinya siswa menjadi pelaku/aktor pendidikan dan guru sebagai fasilitator, sedangkan pada pembelajaran tradisional guru lebih banyak menjelaskan dan siswa cenderung pasif dan menerima penjelasan guru. PBL dimulai dengan pemberian masalah, kemudian siswa mengidentifikasi masalah (mencari informasi yang telah diketahui dan yang belum diketahui), melakukan penyelidikan, memperkirakan solusi yang mungkin, Merumuskan solusi yang paling tepat dan menyelesaikan masalah dengan solusi yang dipilih. PBL cocok diterapkan di matematika karena menghubungkan apa yang dipelajari dengan apa yang sudah dialami/diketahui oleh siswa. Dengan PBL siswa akan menjadi lebih kritis dalam menyelesaikan suatu permasalah karena siswa terbiasa melakukan problem solving (pemecahan masalah).
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/03/referensi-berbagai-teori-belajar-dan.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pendidikan Matematika 2012
Filsafat Pendidikan Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb

Saya mengucapkan terima kasih karena banyak ilmu yang dapat saya ambil dari elegi permintaan si murid kepada guru matematika ini.

Berdasarkan elegi permintaan si murid cerdas kepada guru matematika, saya memahami bahwa siswa memiliki banyak hak yang terkadang diabaikan oleh guru. Seorang guru yang baik selain mengingatkan kewajiban siswa yaitu belajar juga menghormati hak-haknya sebagai siswa. Hal ini menunjukkan bahwa betapa mulianya profesi seorang guru, akan tetapi tidak mudah dalam menjalani semua tugas dan kewajiban bagi seorang guru.

Pada percakapan guru matematika dan orang tua berambut putih, saya memahami seorang guru seharusnya memberdayakan siswanya, mengembangkan multi metode, yaitu metode yang bervariasi, dinamis dan fleksibel, mengembangkan LKS yang dapat memberikan wahana bagi siswa untuk beraktivitas untuk menemukan ilmu, dan tentunya guru sebagai fasilitator bagi siswa.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2010/08/elegi-permintaan-si-murid-cerdas-kepada.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Lesson study pada awalnya diterapkan di negara Jepang dan membuahkan hasil yang memuaskan, yaitu terbukti majunya mutu pendidikan di Jepang dengan adanya lesson study. Menurut saya lesson study akan sangat bagus jika dapat diterapkan di Indonesia karena melalui lesson study guru dapat mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui penilaian/sudut pandang rekan sejawat sehingga muncul semangat untuk memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik pada diri guru.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/lesson-study-di-universitas.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Matematika

Dari peta filsafat dan ideologi pendidikan di atas, saya memahami pada praktik dan fakta pendidikan yang ada di Indonesia yang notabene adalah negara yang menjunjung demokrasi dan spiritualisme ternyata masih banyak melenceng dari pelaksanaannya. Justru banyak/mirip dengan pelaksanaan pendidikan kapitalisme dan sosialisme. Meskipun demikian, sudah seharusnya kita merenungkan kembali dan mengevaluasi diri bahwa arah pendidikan ini akan dibawa menuju kemana.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/peta-filsafat-dan-ideologi-pendidikan.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Pend. Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Elegi di atas merupakan gambaran yang sedang terjadi di Indonesia (negara selatan). Terjadinya degradasi moral dan spiritual bangsa akibat serangan yang dilancarkan oleh pihak asing sehingga menciptakan generasi yang rusak baik moral maupun spiritual. Hal semacam ini yang akan mengarahkan bangsa Indonesia menuju kehancuran dan memungkinkan kembali ke masa penjajahan (kemungkinan terburuk). Apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya? melakukan hal sebaliknya dari perkataan "powernow" yang semula runtuhkan menjadi bangun, yang semula bunuhlah tuhan menjadi mengimani/meyakini tuhan, yang semula menciptakan menjadi menghilangkan, yang semula tumbuhkan budaya ... menjadi hilangkan budaya ..., dan seterusnya. Insya Allah jika kita bisa melakukan kebalikan dari apa yang dikatakan powernow maka kita akan menjadi bangsa yang maju, kuat dan besar.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2011/03/elegi-sang-matadara-berusaha-menaklukan.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012
Filsafat Pend Matematika

Assalamu'alaikum wr.wb
Dari diskusi di atas, saya setuju bahwa yang harus diperbaiki dalam dunia pendidikan adalah kualitas pendidik/tenaga pendidik. Menurut saya, usulan dari Bapak Marsigit untuk meninjau lesson study sangatlah bagus karena dengan lesson study guru dapat mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan sekaligus memberikan pengetahuan kepada tenaga kependidikan yang lain tentang cara mengajar yang berbeda sehingga di dalam lesson study terjadi simbiosis mutualisme antara guru model dengan guru pengamat.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2015/02/if-you-had-say-in-education-system-of.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Assalamu'alaikum wr.wb
Terima kasih, saya mendapatkan ilmu baru dari artikel ini. Mengutip dari isi artikel bapak, "Jika objek pikir ada di dalam pikiran kita, maka persoalannya adalah bagaimana kita mampu menjelaskan objek pikir tadi kepada orang lain; inilah sebenar-benar persoalan pertama filsafat berpikir. Jika objek pikir ada di luar pikiran kita, maka bagaimanakah cara kita mengetahuinya; inilah sebenar-benar persoalan kedua filsafat berpikir." saya mendapati bahwa pikiran/ilmu yang ada pada diri kita tidak akan bermanfaat jika tidak disampaikan kepada orang lain. Begitu pula dengan ilmu yang belum kita kuasai, maka kita harus mencoba/belajar mengetahui ilmu yang ada di luar pikiran kita. Dengan demikian terjadilah proses long life education, orang yang sudah paham akan belajar bagaimana cara menyampaikan ilmu dengan baik, sedangkan yang belum mengetahui akan berusaha mencari tahu ilmu tersebut.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/teori-marsigit-tentang-bagaimana.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Terima kasih kepada bapak Marsigit, saya mendapat ilmu dari artikel ini. Pertama adalah kita sebagai manusia seharusnya rendah hati atau tidak berbuat sombong meskipun sudah merasa memiliki ilmu, harta, jabatan, kekuasaan, kekuatan, dan sebagainya. justru seharusnya kita menjadi lebih sadar bahwa kita tidak berarti apa - apa dihadapan Allah SWT.
Kedua adalah dalam melakukan sesuatu kegiatan hendaknya didasari dengan hati yang ikhlas dan tulus agar aktivitas yang dilakukan mendapat manfaat dan berkah dari Allah SWT. Banyak orang yang melakukan aktivitas dikarenakan motif - motif terselubung sehingga menjadikan aktivitasnya menjadi tidak barokah. Semga kita termasuk gologongan orang yang rendah hati dan ikhlas. Amin.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/10/kutarunggu-menjunjung-langit.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Assalamu'alaikum wr.wb
Dilihat dari peta pendidikan di atas, pendidikan di Indonesia cenderung mengarah ke Industrial Trainer, Technological Pragmatist, dan Old Humanist itu memang benar adanya. Karena di Indonesia, kebanyakan guru menggunakan metode konvensional dalam mengajar/pembelajaran masih bersifat pada guru (teacher centered). Akan tetapi, sekarang sudah banyak guru yang mulai berbenah diri dalam melakukan pembelajaran. Mereka masih dalam tahap peralihan semula dari teacher centered ke student centered (pembelajaran berpusat pada siswa). Sehingga saya sangat setuju dengan pernyataan Indonesia saat ini masih dalam proses pencarian bentuk dan sistem pendidikan yang ideal untuk diterapkan. Menurut saya kurikulum 2013 merupakan langkah awal/pijakan awal untuk mengubah hal tersebut, yang semula teacher centered menjadi student centered walaupun dalam pelaksanaanya terkendala oleh beberapa hal. Semoga pendidikan di Indonesia semakin maju. Amin.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/11/peta-1-peta-pendidikan-dunia-dibuat.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Jika kita lihat posisi pendidikan yang ada di Indonesia, menurut saya Indonesia sedang berusaha merubah paradigmanya yang semula berada di posisi 3 kolom yang ada di kiri menjadi 2 kolom yang ada di kanan, yaitu semula transfer of thinking menjadi paradigma Constructivisme dan Realisticism dan bercirikan student centered. Hal ini dibuktikan dengan kurikulum nasional kita yang akan menjadi kurikulum 2013 walaupun masih dalam masa persiapan, setidaknya hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia sedang mengalami proses pergeseran paradigma tersebut. Semoga dengan pergeseran paradigma ini membuat pendidikan di Indonesia semakin menjadi bermutu dan berkualitas. Amin.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/11/peta-2-peta-pendidikan-dunia-dibuat.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Pendidikan di Indonesia masih cenderung menuju ke tiga kolom di kiri. Hal yang saya soroti adalah exercise, memorize, drill, transfer of knowledge, back to basic, certificate. Sungguh ironis guru yang seharusnya menjadi pengajar sekaligus pendidik terkadang lupa dengan tugas mulia yang diembannya. Kebanyakan guru hanya mengejar materialisme dengan memperbanyak jam mengajar supaya mendapatkan sertifikasi, sedangkan ilmu hanya sekedar diberikan tanpa melihat kemampuan siswa seolah-olah tidak peduli dengan siswa. Lulus ujian nasional menjadi trend utama sekaligus topik membuat siswa tertekan sehingga mengharuskan metode drill latihan soal seolah-olah lulus UN adalah segala-galanya. Dan lebih parahnya lagi orang tua menyekolahkan anaknya hanya dengan pikiran supaya anak setidaknya bisa membaca, menulis, dan berhitung (basic knowledge), bukan untuk kebutuhan anak di masa depannya. Mari kita jadikan hal ini sebagai bahan renungan, sudah benarkah kita dalam mendidik siswa dengan baik?, sudahkah kita memperhatikan siswa?. ini menjadi tugas bersama bagi kita, khususnya saya sebagai mahasiswa calon guru. amin.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/11/peta-3-peta-pendidikan-dunia-dibuat.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Sistem evaluasi seperti UN/UNAS/EBTA/EBTANAS sebenarnya bertujuan bagus, yaitu mengukur persebaran/kemerataan pendidikan yang ada di Indonesia, sehingga pemerintah dapat memfokuskan dalam membangun pendidikan di daerah yang masih rendah pendidikannya. Akan tetapi, pada kenyataannya justru malah disalahgunakan sebagai alat untuk menakuti-nakuti siswa, bahkan dijadikan bahan promosi sekolah yang bagus lulus UN 100%. Hal ini menjadikan sekolah melakukan berbagai upaya agar lulus UN 100% tercapai dan yang lebih parah lagi sekolah rela melakukan kecurangan. Kalau dulu UN digunakan sebagai standar kelulusan, namun sekarang UN sudah tidak dijadikan satu-satunya alat yang mementukan siswa lulus atau tidak. Ini menunjukkan di Indonesia sedang menjalani proses perbubahan yang baik. Semoga pemerintah Indonesia dalam mengambil kebijakan berdasarkan fakta/data yang ada dilapangan, tidak sekedar teori/pemikiran sehingga kebijakan yang dibuat benar-benar bermanfaat untuk rakyat.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/11/peta-4-pendidikan-dunia-dibuat-oleh.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Saya setuju dengan kesulitan - kesulitan yang bapak Marsigit sampaikan. Pengalaman PPL yang telah saya lakukan, saya belum bisa sepenuhnya melibatkan seluruh siswa dalam pembelajaran. Setidaknya masih ada beberapa siswa yang belum ikut terlibat dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi bersifat terpusat pada guru, bukan pada murid. Untuk itu saya sangat setuju dengan adanya PLPG dan PPG diharapkan dapat membantu guru dalam mengatasi hal tersebut sehingga guru menjadi fasilitator bagi murid dalam mencari ilmu, bukan sebagai satu - satunya sumber belajar.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2008/11/problem-utama-inovasi-pembelajaran.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Hakekat matematika yang dipelajari di SD adalah untuk mengenalkan siswa SD kepada matematika sekaligus membuatnya tertarik dan memiliki persepsi bahwa matematika itu menarik, matematika itu mudah, matematika itu menyenangkan, matematika adalah mata pelajaran favorit, dan sebagainya. Untuk itu guru SD memiliki tugas yang berat dalam mengenalkan matematika pada siswa. Jika dari awal siswa sudah menganggap matematika sebagai "musuh", maka ke jenjang yang lebih tinggi SMP, SMA, tentu matematika akan selalu menjadi musuh bagi diri siswa tersebut, kecuali seiring berjalannya waktu, dalam diri siswa tersebut kemudian terbesit kesadaran akan kebutuhannya terhadap matematika sehingga menjadikannya menyukai matematika. Hal itu mungkin terjadi. Sehingga pembelajaran matematika di SD menjadi krusial karena menentukan pembelajaran matematika di jenjang selanjutnya.
Terima kasih

http://powermathematics.blogspot.co.id/2008/11/problematika-pembelajaran-matematika-di.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend.Matematika 2012

Assalamu'alaikum wr.wb
Dari artikel Bapak Marsigit di atas tentang kecemasan dan permasalahan guru matematika, saya dapat menyimpulkan bahwa guru matematika seharusnya membuat buku teks pelajarannya sendiri, melakukan pembelajaran yang inovatif, mengembangkan rencana pembelajaran secara mendalam, memanajemen/mengatur alokasi waktu dengan baik, membuat LKS yang dapat mengembangkan kemampuan/keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, dan tidak serta merta pembelajaran difokuskan pada hal yang berkaitan dengan ujian nasional saja akan tetapi juga pada aplikasi/penerapan matematika itu sendiri pada kehidupan sehari-hari juga perlu diajarkan.
Seseorang akan menjadi guru yang ideal jika telah melakukan hal tersebut. Maka mari kita jadikan hal ini sebagai bahan renungan untuk mengevaluasi diri sejauh mana kita sudah melakukannya. Semoga kita menjadi guru yang baik. Amin
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2008/11/the-anxiety-of-mathematics-teachers-and.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Assalamu'alaikum wr.wb
Terima kasih kepada bapak Marsigit yang telah memberikan kami berbagai bahan sebagai sumber belajar. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang memakai berbagai sumber belajar, sehingga saling melengkapi satu sama lain dalam menggali informasi/pengetahuan. Apalagi seorang bagi seorang guru, sumber belajar yang harus dimiliki tidak boleh hanya satu saja, akan tetapi harus memiliki berbagai sumber sehingga pengetahuan/infromasi/konsep yang nantinya akan diajarkan kepada siswa benar-benar valid/sah kebenarannya.
Wassalamu'alaikum wr.wb

http://powermathematics.blogspot.co.id/2012/10/resources-for-developing-mathematics.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak, yaitu dampak positif juga sekaligus dampak negatif. Dampak positifnya dalam bidang teknologi, kita menjadi bisa menikmati perkembangan teknologi yang pesat. Smartphone, Gadget, dan aplikasi-aplikasinya yang menjamur menjadi bukti bahwa kita telah mengikuti arus globalisasi. Akan tetapi benarkah kita mendapatkan dampak positif lebih banyak dari dampak negaitfnya?. Jika kita renungkan sejenak siapa sebenarnya yang diuntungkan dari beredarnya barang-barang canggih tersebut?. apakah bangsa Indonesia?. jawabnya tidak. Justru bangsa asing (dalam elegi digambarkan dunia barat, dunia utara, dunia timur barat utara) yang diuntungkan. kita dipandang seolah-olah hanya bisa menikmati/memakai, tetapi tidak bisa membuat/berkarya. Kita terlena dengan barang-barang luar sampai-sampai tidak sadar kita belum banyak berkarya. Gaya hidup menjadi konsumerisme. Hal ini menjadikan kita akan selalu terjajah oleh bangsa asing. Padahal itu baru dari satu aspek/bidang saja yaitu teknologi, belum bidang yang lain. Jika kita merdeka pada tahun 1945, justru sebenarnya kita belum merdeka sama sekali karena kita sedang dihadapkan dengan yang namanya penjajah era modern (penjajahan ekonomi, sosial, budaya, dan politik). Semoga permasalah bangsa ini cepat terselesaikan. amin.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2011/03/elegi-konferensi-internasional-ii-para.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Filsafat merupakan dasar dari semua ilmu. Filsafat yang dikaitkan dengan matematika akan membentuk filsafat matematika. Dengan filsafat, kita dapat menerjemahkan objek matematika yang bersifat abstrak, yaitu hanya ada didalam pikiran. Untuk pembelajaran matematika siswa SD sebaiknya menggunakan media/alat/benda kongkrit sehingga siswa lebih tertarik dalam mempelajari matematika. Jangan dipaksa untuk memahami matematika formal seperti orang dewasa.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/mengungkap-fenomena-belajar-mengajar.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Ada banyak sekali konsep membangun hidup, bahkan semilyar pangkat semilyarpun belum semua konsep membangun hidup terjelaskan. Menurut saya, membangun hidup adalah menggunakan hal yang dimiliki untuk mencapai tujuan/kebermaknaan hidup yang damai dan sejahtera. Ada hal yang harus diperhatikan dalam membangun hidup, yaitu aspek spiritual/agama. Jika membangun hidup tanpa didasari agama, yang akan terjadi adalah banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kesejahteraan materi tanpa melihat apakah cara yang dilakukan benar atau salah, halal atau haram. Sehingga dalam membangun hidup perlu didasari dengan agama.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2014/11/bagaimana-konsep-membangun-hidup.html

_________________________________________________________________________________

Adi Setiawan
12301241030
Pend. Matematika 2012

Perubahan kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 memang seharusnya dilakukan, sebab idealnya kurikulum berubah dalam kurn waktu lima tahun sekali. Akan tetapi didalam proses perubahan tersebut perlu adanya pertimbangan dan persiapan yang matang. Sebenarnya rancangan kurikulum 2013 sudah bagus, namun prakteknya masih banyak terkendala seperti masalah buku, materi, persiapan baik siswa maupun guru karena menggunakan metode yang bersifat student center. Menurut saya, perubahan memang seharusnya dilakukan walaupun di awal terasa seperti menyulitkan. Jika kita tidak melakukan perubahan sekarang, kita akan tertinggal dengan perkembangan yang ada.
Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.co.id/2013/03/news-update-koalisi-pendidikan-menolak.html
 

Selasa, 29 September 2015

Kumpulan Refleksi Perkuliahan Filsafat Prof. Dr. Marsigit, MA

Perkuliahan Filsafat Tanggal 16 September 2015
 
Hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah tentang sistem perkuliahan yang dilaksanakan, yaitu dengan menghadiri kuliah, melakukan refleksi perkuliahan dan refleksi online dengan membaca dan mengomentari postingan Bapak Marsigit. 

Materi yang disampaikan adalah tentang pengertian filsafat. Karena mata kuliah yang diampu adalah filsafat pendidikan matematika, mau tidak mau harus bersinggungan dengan makna kata filsafat itu sendiri. Ada banyak sekali filsafat yang dihubungkan dengan kata lain seperti filsafat pendidikan, filsafat seni, filsafat olahraga, bahkan filsafat tempe pun ada. 

Objek filsafat atau yang dipelajari dalam filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada. kita tidak bisa menyebut banyaknya pengetahuan yang ada di dalam pikiran kita walaupun kita telah menyebutkan semilyar pangkat semilyar itu pun masih belum selesai kita menyebutkan pengetahuan yang ada di dalam pikiran. Begitupun sebaliknya, banyak hal yang masih belum kita ketahui. Dari banyaknya hal yang belum diketahui, ada yang berpotensi untuk diketahui, hal ini dinamakan yang mungkin ada. Proses yang mungkin ada menjadi ada ditunjukkan oleh Bapak Marsigit dengan melakukan praktik, yaitu dengan menebak tanggal lahir cucu Bapak Marsigit. Para mahasiswa pada awalnya tidak tahu tanggal lahir cucu Bapak Marsigit, akan tetapi setelah diberi tahu tanggal lahirnya maka mahasiswa sekarang tahu bahwa cucu Bapak Marsigit lahir pada tanggal 24 Desember 2011. Dapat disimpulkan setelah mendapat pengetahuan (wahyu) pikiran pun menjadi terang benderang. tanggal lahir cucu Bapak Marsigit yang semula belum diketahui oleh mahasiswa (statusnya masih yang mungkin ada) sekarang telah diketahu oleh mahasiswa (statusnya menjadi ada, yaitu ada di dalam pikiran masing - masing mahasiswa). 

Filsafat dipelajari dengan prinsip hidup, tulang punggungnya adalah komunikasi, alat berfilsafat adalah bahasa analog (lebih tinggi dari kiasan, contoh hati dan pikiran, hati bisa bermaksud spiritual, tuhan, doa atau akhirat sedangkan pikiran bisa bermaksud logika, ilmu pengetahuan, dunia), tiada filsafat tanpa membaca